Room 282 : "Aria's Journal"

Di sini adalah tempatku menuangkan semua pikiranku, baik itu novel, cerpen, maupun tulisan lainnya. Semoga kalian semua terhibur dan senang membaca semua tulisan yang ada di blog ini. Happy reading!

RE - Chapter 13



Rei’s Side
Aku membuka mataku ketika seberkas cahaya mengenai mataku. Aku mengerjap-ngerjap dan menguap. Rasa kantuk masih menghantuiku, tapi aku tidak boleh tidur lagi sekarang. Leon dan Alex akan datang kemari untuk meminta penjelasan tentang sikapku kemarin. Aku tidak tahu apakah mereka juga akan mengajak Leia. Tapi kali ini, aku tidak akan membiarkan siapapun merebut Runa dariku.

Pemberitahuan...



Hai semuanya, apa kabar?
Hari ini akhirnya Putri bisa mem-posting Farewell Rain setelah selama beberapa minggu nggak mem-posting cerbung yang satu ini! Benar-benar butuh perjuangan untuk menulis chapter terakhir dan epilog-nya, tapi akhirnya Putri bisa mempersembahkan chapter terakhir dan epilog dari Farewell Rain.
Sebelumnya Putri minta maaf kalau akhir dari cerbung ini nggak sesuai harapan kalian. Maklum, Putri baru mendapatkan ide untuk adegan terakhir cerbung ini kemarin malam, jadi sekalian Putri kebut deh sampai akhirnya bisa diterbitkan hari ini.
Putri belum bisa memastikan akan ada cerbung baru menggantikan Farewell Rain, karena kegiatan Putri sudah mulai lebih padat dari biasanya. Jadi bagi yang menunggu adanya cerbung baru, harap bersabar, ya.
Selamat membaca cerbung yang sudah Putri posting minggu ini. kritik, saran, dan komentar kalian Putri tunggu!

Happy Reading!

Angelia Putri

RE - Chapter 10



Runa’s Side
Di pusat perbelanjaan, Rei mengajakku, mengajak kami semua, pergi menuju lantai atas salah satu gedung tertinggi di sana. Rei mengajak kami menaiki sebuah lift yang sepertinya diperuntukkan untuk orang-orang yang memiliki akses khusus ke gedung ini.
“Rei, memangnya kita mau ke mana?” tanya Alex, “Bukankah ini gedung pusat perbelanjaan yang lama?”

Pemberitahuan



Hai semuanya, apa kabar? Putri harap kalian semua sehat-sehat saja ya J
Untuk minggu ini, sekali lagi Putri minta maaf karena tidak bisa mem-posting Farewell Rain, selain karena kendala, Putri juga lagi terserang penyakit writer block, penyakit di mana seorang penulis sedang nggak mood, kehabisan ide, atau yang lebih parah, karena ada pengalih perhatian lain. Putri juga mulai aktif kuliah, jadi waktu untuk menulis berkurang banget…
Tapi, Putri janji, minggu depan Putri bakal mem-posting Farewell Rain. Putri lagi nyari-nyari sama ngegaruk-garuk tanah supaya bisa dapat ide (#gakjelas!).
Untuk minggu ini, Putri hanya mem-posting RE, Angel’s Lullaby, dan satu cerpen yang Putri janjikan dua minggu lalu, The Lost Heroine.
Sekali lagi Putri minta maaf bagi yang menunggu lanjutan Farewell Rain… (T ^ T) niatnya Putri mau minggu ini cerbung itu tamat, tapi sepertinya Yang Di Atas berkata lain, jadinya minggu depan aja deh! (#ngeles…)
Anyway, selamat membaca cerbung-cerbung yang Putri posting kali ini, ya. Kritik, saran, dan komentar kalian Putri tunggu! (^ ^)/

Happy Reading!

Angelia Putri

RE - Chapter 8



Rei’s Side
Aku terbangun dan sempat merasa bingung kenapa di sekelilingku gelap. Tapi kemudian aku tersadar ketika melihat jam digital yang kuletakkan diatas meja di sebelah tempat tidurku sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Gawat. Aku kebablasan tidur lagi. Selalu begini setiap kali aku tidur siang.

Angel's Lullaby - Chapter 6



Malam harinya, orangtuanya mengatakan pembicaraan mereka dengan Liam dan Haruto tadi siang pada Yuya dan Kenta saat mereka makan malam. Arisa melihat kakaknya sedikit terkejut, tapi cepat-cepat menguasai diri, sementara Kenta berseru kagum padanya.
“Kak Arisa akan jadi artis? Keren!” ucap Kenta.

Angel's Lullaby - Chapter 5



Baik Arisa, maupun Haruto sama-sama tidak mengerti kenapa orangtua mereka terlihat sangat terkejut melihat satu sama lain. Arisa menoleh menatap ayahnya. Ayahnya juga kelihatan kaget, walau tidak sekaget ibunya.
Dan lagi, kenapa Liam memanggil ibunya dengan nama Yurina? Nama ibunya, kan, Nina, bukan Yurina. Apa… mereka punya hubungan di masa lalu?

Farewell Rain - Chapter 18



“Kenapa Mama ada di sini?”
Kay menatap ibunya yang ia yakin sedang menatapnya dari balik kacamata hitam yang dikenakannya.
“Kenapa aku ada di sini? Sudah jelas untuk menemuimu, kan?” kata ibunya, “Bukankah kamu penasaran siapa yang menculik Reina?”