Room 282 : "Aria's Journal"

Di sini adalah tempatku menuangkan semua pikiranku, baik itu novel, cerpen, maupun tulisan lainnya. Semoga kalian semua terhibur dan senang membaca semua tulisan yang ada di blog ini. Happy reading!

Angel's Lullaby Chapter 5



“Yak, kurasa aku sudah menekankan pada kalian bahwa sampel rekaman untuk lagu baru kalian benar-benar memuaskan.” Kata Haruto, “Persiapan untuk membuat video music dan juga yang lainnya akan diatur oleh bawahanku yang lain. Kalian tinggal menanyakan dan menjalaninya dengan semaksimal mungkin.”

Angel's Lullaby Chapter 4



Sampai sore, kedua orangtua Arisa belum juga pulang. Dan Haruto harus pamit karena Liam sudah meneleponnya beberapa kali menanyakan di mana keberadaannya. Haruto sedikit menyesal karena tidak bisa berbicara dengan orangtua Arisa mengenai keinginannya mengajak Arisa bergabung di bawah naungan perusahaannya dan berjanji pada Arisa untuk kembali lagi besok.
Bagi Arisa sendiri, kepergian Haruto sedikit melegakannya. Setidaknya, dia tidak perlu mendengar ayahnya menatapnya curiga ketika Haruto ada di rumah dan ingin menawarkan dirinya menjadi penyanyi. Bagi Arisa… itu bagaikan sebuah hukuman mati.

Angel's Lullaby Chapter 3



Arisa dibanjiri pertanyaan oleh teman-temannya ketika jam istirahat makan siang tiba. Dia hanya menanggapi setiap pertanyaan teman-temannya dengan senyum tipis. Namun, tidak urung dia juga merasa kelelahan harus tersenyum tanpa menjawab.
Bukannya Arisa tidak mau menjawab, tapi dia merasa pembicaraan tadi cukup dirinya dan Haruto yang tahu. Tidak perlu orang lain yang tahu selain mereka.

Angel's Lullaby Chapter 2



Haruto Kirishima, lagi dan lagi… kenapa nama orang itu harus disebut sebanyak yang tidak ingin didengar oleh telinga Arisa?
Dia tentu saja jengkel. Apalagi kalau masalah hobinya yang segunung itu dikaitkan dengan dunia entertainment. Arisa bukannya tidak suka, tapi dia tidak mau terlibat dalam segala hal yang berbau dunia blitz dan tetek-bengek mengenai menjadi sempurna di layar TV.